Welcome to my blog

Minggu, 23 Januari 2011

Kerinduan

Sekarang hatiku sedang diserang kerinduan
Kerinduan akan seseorang yang ku sayang
Ntah kenapa sekarang aku merasa kesepian
Aku ingin berada disampingnya sekarang juga
Detik ini juga menit ini juga

Tapi yang kudapat hanyalah kesendirian
Kehampaan dan kekosongan
Aku merasa ada yang hilang pada diriku
Hm…. Ya aku sadar aku merindukannya

Tak bisa rasanya rindu ini kubendung
Inginku pergi ketempatnya dan memeluk dirinya
Oh tuhan… bantu aku
Bantu aku untuk mengurangi kerinduan ini
Tapi jangan hilangkan kerinduan ini

Karena aku butuh itu
Read more »

Selasa, 18 Januari 2011

Segala hal yang diasosiasikan dengan “mati” biasanya tidak disukai orang. Namun tidak dengan kata “mati” yang melekat pada sebuah tempat yang bernama Laut Mati.

Malah, tempat ini menarik minat jutaan turis setiap tahun. Di samping itu, banyak penelitian telah dilakukan untuk mengungkap keunikan alamnya.

http://www.sciencedaily.com/images/2011/01/110121103537-large.jpg

Namun, nama yang menyeramkan ini pun sebenarnya telah dihaluskan dari terjemahan bahasa Ibrani 'Yam ha Maved' yang berarti ‘Laut Pembunuh’, sedangkan dalam bahasa Arab namanya adalah 'Bahrul Mayyit' yang artinya yaahhh Laut Mati juga.

Laut Mati biasa disebut dengan Laut Garam karena perairannya mengandung 33,7% garam (sekitar 8,6 kali lebih banyak dari kandungan garam di laut biasa).

Laut Mati yang diapit oleh negara Israel dan Palestina (Tepi Barat) di sisi barat, dan Yordania di sisi timur merupakan wilayah yang paling rendah di dunia. Posisinya adalah 422 meter di bawah permukaan laut.


Asal-usul Laut Mati

Laut Mati sebenarnya bukanlah benar-benar laut, melainkan hanya sebuah danau saja. Disebut laut karena danau ‘Laut Mati’ berair asin dan memiliki wilayah yang luas: panjang 47 mil dan lebar 10 mil, dengan total luas permukaan sekitar 360 mil, sedangkan kedalaman laut mencapai 422 meter.

Lalu mengapa namanya Laut Mati? Disebut demikian karena tidak ada ikan yang dapat hidup di Laut Mati karena keasinan airnya yang sangat tinggi. Jangankan hidup, berenang pun ikan akan sulit karena dia pasti akan terapung terus.

Asal-muasal terjadinya Laut Mati disebutkan dalam kitab suci Umat Islam dan Kristen. Disebutkan bahwa Nabi Luth diperintahkan Tuhan untuk memperingatkan kaumnya yang melegalkan perilaku homoseksual.

Karena umat mengabaikan seruan Nabi Luth, maka Tuhan memerintahkan Nabi Luth untuk menyingkir dari kota Sodom dan Gomorah. Laknat Tuhan datang melalui sebuah gempa vulkanis yang diikuti letusan lava, kota-kota tersebut diruntuhkan, lalu dijungkirbalikkan masuk ke dalam Laut Mati.

Hasil penelitian ilmiah kontemporer menjelaskan, bencana itu dapat terjadi karena daerah Lembah Siddim, yang di dalamnya terdapat kota Sodom dan Gomorah, merupakan daerah patahan atau titik bertemunya dua lempengan kerak bumi yang bergerak berlawanan arah.

Patahan itu berawal dari tepi Gunung Taurus, memanjang ke pantai selatan Laut Mati dan berlanjut melewati Gurun Arabia ke Teluk Aqaba dan terus melintasi Laut Merah, hingga berakhir di Afrika.

Biasanya, bila dua lempengan kerak bumi ini bergeser di daerah patahan maka akan menimbulkan gempa bumi dahsyat yang diikuti dengan tsunami yang menyapu kawasan pesisir pantai. Juga biasa diikuti dengan letusan lava/lahar panas dari perut bumi.



Mengapa air Laut Mati sangat asin?

Pasokan air yang masuk ke Laut Mati hanya dari Sungai Yordan dan beberapa pegunungan di sekitarnya. Karena Laut Mati berada posisi yang rendah maka air yang diterima itu tidak bisa dialirkan kemana-mana.

Satu-satunya jalan keluar air yaitu melalui proses penguapan ke udara saja. Itulah sebabnya air Laut Mati menjadi sangat asin karena air yang mengalami proses penguapan meninggalkan zat-zat mineralnya.


Keunikan Laut Mati

Anda tidak bisa berenang, tapi tidak ingin tenggelam saat mencebur ke dalam air? Itu bukan persoalan mustahil. Di Laut Mati, setiap orang yang menceburkan diri dan tidak akan tenggelam walaupun di tempat yang dalam.

Ini bisa terjadi karena Laut Mati memiliki kadar keasinan yang sangat tinggi. Namun banyak orang salah kaprah menyebut Laut Mati adalah perairan yang paling asin di dunia. Sebenarnya ada perairan lain yang kadar keasinan lebih tinggi (40%) yaitu Danau Assal di Djibuoti, Afrika.


Laut Mati memiliki lumpur yang berkhasiat sebagai penghalus kulit. Selain itu, ada beberapa zat mineral berguna lain yang terkandung dalam Laut Mati yaitu:
  • Sodium yang dapat meningkatkan permeabilitas yang sangat cocok untuk kulit kering.
  • Magnesium dengan konsentrasi 15 kali lebih tinggi dibandingkan dengan laut lainnya. Magnesium membantu penyembuhan kulit dan menyediakan jaringan permukaan kulit dengan anti alergi dan penting untuk metabolisme sel.
  • Potassium yang dapat meningkatkan oksidasi dan mengatur proses elektrikal otot dan sistem saraf serta membantu mengatur kelembaban di kulit.
  • Bromida - konsentrasi bromida adalah 50 kali lebih tinggi dari garam biasa. Ini menyebabkan efek yang sangat santai, dan membantu secara alami perbaikan sel kulit.
  • Bitumen yang ditemukan dalam jumlah sedikit dan dapat bertindak sebagai zat anti-inflammatory.
  • Iodin yang berperan penting pada pembentukan hormon tiroksin, dan juga penting untuk energi dan metabolisme sel.
  • Kalsium penting sebagai pertahanan membran sel dan pembersihan pori-pori, yang dibutuhkan juga untuk perbaikan jaringan dibawah kulit.
  • Zink yang memainkan peranan dalam regulasi enzim.
  • Lumpur Laut Mati membantu kulit kering dengan mengganti elektrolit yang hilang, bisa mengobati beberapa masalah dermatologi seperti eksim, jerawat, rematik, sakit sendi, dan masalah sirkulasi dan saraf. Garam Laut Mati juga bisa bertindak sebagai desinfektan yang bisa mengeluarkan zat berbahaya dari kulit.


Mendangkal dan terancam tidak “mati” lagi

Saat ini, perairan Laut Mati mulai menyusut. Sejak tahun 1960-an airnya sudah susut lebih dari 10 meter, sehingga dikhawatirkan Laut Mati terus mengalami pendangkalan.

Susutnya air Laut Mati selain disebabkan oleh penguapan, juga akibat adanya proyek-proyek menyangkut air yang dilakukan oleh pemerintah Israel maupun Yordania.

Jika perairannya terus menerus surut, maka rencananya pada tahun 2017 nanti Laut Mati akan dihubungkan ke Laut Merah dengan sebuah bendungan yang bisa mengatur volume air.

Kalau itu terjadi, maka kadar garam Laut Mati akan menurun dan menjadi normal sama dengan kadar garam laut biasa. Jika demikian Laut Mati mungkin tidak akan “mati” lagi karena ikan-ikan dan biota lain sudah bisa hidup di dalamnya.
Read more »

Minggu, 02 Januari 2011

VFTS 682, Bintang Kesepian di Awan Magellan

Menggunakan very large telescope (VLT) di Cile, astronom berhasil menemukan bintang bernama VFTS 682 di Tarantula Nebula, Awan Magellan Besar, galaksi kecil yang bertetangga dengan galaksi kita Bimasakti.

Bintang itu serba lebih dibanding Matahari, memiliki massa 150 kali lebih besar dari Matahari dan 3 juta kali lebih cemerlang dari Matahari.


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/05/30/1636062620X310.jpg

Namun, VFTS 682 tak seperti bintang seukurannya yang biasanya ditemukan di gugus bintang yang padat. VFTS 682 yang merupakan salah satu bintang paling terang yang pernah ditemukan dan memiliki suhu permukaan hingga 50.000 derajat celsius ini rupanya merupakan bintang kesepian.

Seperti dikutip Astronomy Now, Joachim Bestenlehner dari Observatorium Armagh di Irlandia Utara yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Kami sangat terkejut menemukan bahwa bintang sebesar itu ternyata sendirian, bukan terletak di gugusan bintang yang padat." Hingga kini, menurut Bestenlehner, asal-usul bintang itu masih misterius.

http://www.astronomynow.com/news/n1105/26eso/eso1117b.jpg

Karena letak Tarantula Nebula berdekatan dengan wilayah pembentukan bintang dan VFTS 682 dekat dengan gugus R136, maka astronom menduga bahwa VFTS 682 mulanya tak sendirian. Menurut astronom, VFTS 682 mungkin terbentuk di gugus R136 dan selanjutnya terlontar keluar hingga ada dalam kesendirian.

Penjelasan tersebut mungkin menjadi jawaban teka-teki asal-usul VFTS 682. Tetapi, jikalau hal itu benar, satu pertanyaan lagi muncul. Energi macam apa yang bisa melontarkan bintang sebesar VFTS 682 dari gugusnya?

Yang pasti, penemuan ini akan menantang pemahaman tentang bintang masif yang berkembang kini. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Sumber :
sains.kompas.com
Read more »

 
Powered by Blogger